Breaking News

Parade Ogoh-Ogoh 2025: Simbol Toleransi Umat Hindu dan Muslim di Mataram

Lambenya Lombok|MATARAM - Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang Jalan Pejanggik, Kota Mataram, untuk menyaksikan parade ogoh-ogoh yang dilaksanakan oleh umat Hindu dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, parade ogoh-ogoh tahun ini berlangsung di tengah umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Acara ini pun menjadi simbol harmoni dan toleransi antarumat beragama di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan spiritualitas bagi umat Hindu.

"Semoga tahun-tahun yang akan datang harapan kita bisa lebih besar, lebih baik, dan lebih memberikan sentuhan rohani bagi masyarakat NTB," ujar Iqbal, Jumat (28/3/2025).

Eks Duta Besar itu juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh umat Hindu yang tetap menjaga toleransi beragama meskipun acara ini berlangsung di bulan Ramadhan.

"Saya melihat saudara-saudara memberikan penghormatan kepada umat Islam. Mari kita tunjukkan pada dunia bahwa kita warga NTB cinta damai, memahami toleransi, memahami solidaritas," kata Iqbal.

Ia berharap ke depannya parade ogoh-ogoh ini bisa semakin besar guna melestarikan budaya yang telah ada.

"Mudah-mudahan upacara ini tidak lagi hanya menjadi milik umat Hindu, tetapi menjadi kewajiban kita semua untuk membesarkan dan melestarikannya," tandasnya.

Pembina Aliansi Hindu Lombok, Anak Agung Made Jelantik, mengatakan momentum parade ogoh-ogoh digunakan untuk meningkatkan toleransi dan kebersamaan antarumat beragama.

"Kami ingin menunjukkan bahwa budaya ini adalah sarana untuk memperkuat persaudaraan, bukan hanya di kalangan umat Hindu tetapi juga dengan masyarakat luas," katanya.

Parade ogoh-ogoh tahun ini diikuti oleh puluhan kelompok seni dari berbagai daerah di NTB. Setiap ogoh-ogoh yang dipamerkan memiliki makna filosofis mendalam, merepresentasikan simbol perlawanan terhadap sifat buruk dalam diri manusia.

Meski berlangsung di bulan Ramadhan, panitia memastikan acara tetap berjalan dengan menghormati umat Muslim yang sedang berpuasa. Warga Muslim yang turut menyaksikan parade pun mengapresiasi jalannya acara yang berlangsung dengan tertib dan damai.

Parade ini tidak hanya menjadi atraksi budaya tetapi juga ajang mempererat persaudaraan di tengah keberagaman masyarakat NTB.

0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close