Lambenyalombok|MATARAM – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram menggelar inspeksi mendadak (sidak) terhadap pedagang makanan dan minuman (mamin) takjil di berbagai lokasi pasar Ramadan, Rabu (5/3). Langkah ini bertujuan untuk memastikan makanan yang beredar aman, bermutu, serta tidak mengandung bahan berbahaya.
Sidak dilakukan di tiga lokasi utama, yakni Jalan Majapahit, Jalan Panji Tilar, dan Jalan Erlangga. Petugas mengambil sampel berbagai jenis makanan, seperti kerupuk, telur gulung, sempol, aneka jajanan pasar, bumbu pelecing, serta minuman berwarna. Semua sampel kemudian diuji menggunakan alat deteksi milik BPOM.
Kepala BPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan Prakasa, mengungkapkan bahwa dari 50 sampel takjil yang diuji, tidak ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya, seperti boraks, formalin, pewarna sintetis, maupun zat berbahaya lainnya.
"Secara langsung kita menguji dan tidak menemukan barang berbahaya. Beberapa sampel kerupuk juga negatif dari boraks, formalin, maupun zat berbahaya lainnya. Semua aman," ujarnya.
Namun, Yosef mengingatkan bahwa beberapa makanan, seperti kerupuk terigu dan mi basah, perlu diwaspadai karena berisiko mengandung bahan berbahaya. Sebelumnya, BPOM telah menemukan penggunaan boraks dalam kerupuk yang dijual di Pasar Renteng, Pasar Jelojok Lombok Tengah, dan Pasar Induk Mandalika. Kerupuk tersebut diketahui berasal dari luar daerah.
Pentingnya Keamanan Pangan
Yosef menjelaskan bahwa bahan berbahaya dalam makanan dapat berasal dari tiga jenis pencemaran:
- Pencemaran fisik, seperti rambut, pecahan batu, atau staples.
- Pencemaran kimia, misalnya penggunaan formalin dan boraks.
- Pencemaran biologi, yang terjadi pada makanan berprotein tinggi seperti daging, unggas, ikan, dan telur (DUIT).
"Makanan berbahan baku DUIT harus diolah dengan sempurna agar tidak terkontaminasi mikroorganisme yang bisa membahayakan kesehatan," tambahnya.
BPOM Mataram berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan edukasi kepada pedagang serta masyarakat agar lebih peduli terhadap keamanan pangan.
Kolaborasi Pemkot Mataram dan BPOM
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, menegaskan bahwa kolaborasi antara BPOM dan Pemkot Mataram bertujuan untuk menjamin keamanan serta kesehatan masyarakat selama Ramadan.
"Menjamin keamanan pangan berarti juga menjamin kesehatan masyarakat. Jika pangan aman, maka risiko penyakit akibat konsumsi makanan berbahaya bisa ditekan," jelasnya.
Emirald berharap hasil uji sampel yang menunjukkan takjil bebas bahan berbahaya bisa menjadi standar bagi seluruh pedagang.
"Alhamdulillah, hasil uji sampel menunjukkan semua negatif bahan berbahaya. Kami berharap ke depannya pangan di Mataram tetap aman dan berkualitas," pungkasnya.
Dengan pengawasan ketat ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dalam memilih makanan dan lebih mengutamakan produk yang telah terjamin keamanannya.
0 Komentar